Soal :
Menurut Anda apa saja
yang dapat dilakukan untuk meningkatkan kemampuan anggota tim proyek?
Jawaban :
1.
Interpersonal skill. Dikenal sebagai
soft skill yaitu kompetensi perilaku yang termasuk kecapakan komunikasi,
kecerdasan emosional, conflict resolution, negosiasi, pengaruh, team building,
dan fasilitasi kelompok. Kesemuanya adalah aset yang berharga dalam membangun
tim proyek. Keahlian ini secar hierarki organisasi harus dimiliki oleh project
manager yang paling utama. Diikuti oleh key personi dan selanjutnya oleh semua
anggota team. Hal ini karena pengembangan tim oleh project manager akan dapat
lebih efektif jika dilakukan secara bersama-sama dengan penuh kesadaran oleh
semua anggota tim.
2.
Training. Aktifitas training yang
dimaksud adalah training yang dapat meningkatkan kompetensi anggota tim
berdasarkan hasil penilaian kinerja proyek dan juga kinerja individu anggota
tim. Training sebaiknya terencana dan mengacu pada hasil awal penilaian kinerja
individu dan kebutuhan rencana aktifitas pelaksanaan proyek yang membutuhkan
training.
3.
Team-building activities. Teknik ini
untuk membantu anggota tim dapat bekerja sama secara efektif. Proses ini sangat
krusial dalam menentukan kesuksesan proyek dan berlangsung menerus sejak awal
hingga berakhirnya proyek. Project manager harus memonitor fungsi team dan
kinerjanya untuk menentukan jika diperlukan tindakan yang diperlukan untuk
menghindari terjadinya masalah. Berdasarkan Tuckman Ladder, ada 5 tahap dalam
pengembangan tim, yaitu Forming – Storming – Norming – Performing – Adjourning.
Tim diharapkan akan cepat menuju fase performing dimana durasi masing-masing
fase tersebut akan sangat tergantung pada dinamika tim, ukuran tim, dan
kepemimpinan tim. Project manager harus memahami tiap perkembangan fase
tersebut dan segera dengan cepat dan efektif memindahkan tiap fase menuju fase
performing.
4.
Ground rules. Merupakan alat yang
memberikan ekspektasi yang jelas terkait tingkah laku yang dapat diterima oleh
anggota tim proyek. Komitmen awal untuk memberikan petunjuk yang jelas dapat
mengurangi misundeerstanding dan meningkatkan produktifitas. Aturan ini dapat
berupa aturan berkomunikasi, bekerja bersama-sama, etika meeting, kesepakatan
untuk tidak melakukan korupsi, dan lain-lain.
5.
Colocation. Ini adalah strategi yang
berhubungan dengan “tight matrix” melibatkan banyak atau keseluruhan anggota
proyek yang aktif dalam lokasi fisik yang sama untuk meningkatkan kemampuan
mereka sebagai suatu tim. Colocation dapat bersifat sementara seperti pada
waktu penting yg strategis sepanjang pelaksanaan proyek. Strategi ini dapat
termasuk ruang meeting tim (war room), tempat utk mempercepat schedule, atau
tempat lain yang nyaman yang dapat meningkatkan komuikasi dan sense of
community.
6.
Recognition and Rewards. Rencana awal
adalah pada cara penghargaan orang yang telah berkembang selama proses
pengelolaan SDM. Orang akan termotivasi jika mereka merasa bahwa mereka
berharga dalam organisasi dan nilai ini ditunjukkan dengan pemberikan
penghargaan kepada mereka. Uang adalah hal yang terlihat dari bentuk
penghargaan yang lain, walaupun bentuk penghargaan yang tak terlihat
(intangible) dapat saja setara dengan uang bahkan lebih efektif. Kebanyakan
anggota tim termotivasi oleh suatu kesempatan untuk tumbuh, dan mengaplikasikan
keahlian profesional mereka untuk mendapatkan tantangan baru. Project manager
harus memberikan pengakuan tim ini selama proyek berlangsung dan hindari untuk
melakukannya setelah proyek selesai.
7.
Personnel assessment tools. Tujuan utama
alat ini adalah untuk memberikan informasi kepada project manager mengenai
kekuatan dan kelemahan tim. Alat ini membantu project manager untuk menilai
preferensi, aspirasi, bagaimana mereka berproses dan mengorganisasi informasi,
bagaimana mereka ingin membuat keputusan, dan bagaimana mereka lebih ingin
untuk berinteraksi dengan orang lain.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar