Penyakit batu ginjal merupakan salah satu penyakit paling
sering ditemui dan dialami oleh banyak masyarakat indonesia yang umumnya
dialami pria. Pada umumnya penyakit ginjal disebabkan oleh rutinitas pekerjaan
yang membuat pola makan menjadi tidak teratur, adanya faktor keturunan yang
juga memiliki peranan penting karena jika terdapat keluarga yang memiliki
penyakit ginjal, resiko diturunkan penyakit ginjal pada anak 6 kali lebih
besar, kurangnya konsumsi air putih, jarang buang air kecil atau sering
ditahan, banyak mengkonsumsi makanan atau minuman yang mengandung bahan kimia,
bahan pengawet dan lingkungan suhu udara disekitar tempat tinggal dan tempat
bekerja yang tidak mendukung aktivitas sehari-hari.
Penyakit batu ginjal memang banyak melanda orang Asia dan
Afrika khusuusnya Indonesia yang diliputi berbagai macam kultur, suhu udara
yang cenderung sering kali berubah tidak menentu, pola hidup dan gaya hidup
yang terkadang salah, dsb. Penyakit ginjal memang lebih dominan menyerang kaum
pria dibanding wanita, hal in terbukti dari survei yang diperkirakan bahwa pria
yang berusia 70 tahun keatas memiliki resiko lebih besar terserang penyakit
ginjal hingga 80% dibanding wanita.
Batu ginjal terbentuk disebabkan oleh adanya peningkatan pada
bakteri dan saluran kandung kemih yang terinfeksi bakteri pemecah urea dan
urine yang kemudian membentuk batu pada kandung kemih. Jika tubuh kekurangan
cairan atau kurang minum air putih, akan terjadi kepekatan urine yang semakin meningkat
yang mempermudah pembentukan batu ginjal.
Batu ginjal memiliki komponen penyusun batu ginjal melalui
proses pembentukan batu ginjal yang terdiri dari 80% batu kalsium, kalsium
okalat dan kalsium fosfat.
Gambar batu ginjal yang terdapat dalam organ ginjal dan
menutup jalannya saluran kandung kemih (ureter).
Berikut paparan secara jelas proses pembentukan batu ginjal
dalam tubuh manusia :
1. Batu oksalat/kalsium oksalat
- Asam oksalat yang terbentuk di dalam tubuh manusia berasal
dari metabolisme asam amino dan asam askorbat yakni vitamin C. Asam askorbat
merupakan penyumbang terbesar dari prekursor okalat hingga 30 %.
- Kalsium oksalat terbentuk hingga 50 % yang dikeluarkan
oksalat urine. Manusia tidak mampu melakukan metabolisme oksalat, sehingga
harus dikeluarkan melalui ginjal. Jika fungsi kerja organ ginjal mengandung
asupan oksalat berlebih akan mengakibatkan peningkatan oksalat yang mendorong
terbentuknya batu oksalat di ginjal / kandung kemih.
2. Batu struvit
Batu struvit tersusun dari magnesium ammonium fosfat
(struvit) dan kalisum karbonat. Batu struvit terbentuk di pelvis dan kalik
ginjal apabila produksi ammonia meningkat dan pH urine semakin tinggi, sehingga
kelarutan fosfat berkurang. Hal tersebut terjadi akibat adanya infeksi bakteri
pemecah urea yang banyak berasal dari spesies proteus dan providencia,
peudomonas eratia, dan semua spesies klebsiella, hemophilus, staphylococus dan
coryne bacterium pada saluran urine.
3. Batu urat
Batu urat umumnya terjadi pada penderita gout atau sejenis
penyakit rematik, pengguna urikosurik misalnya probenesid atau aspirin dan
penderita diare kronis karena kehilangan cairan dan peningkatan konsentarsi
urine serta asidosis yakni pH urine menjadi asam sehingga terjadi penimbunan
yang membentuk asam urat.
4. Batu sistina
Sistin merupakan bagian dari asam amino yang memiliki tingkat
kelarutan paling kecil. Kelarutan semakin kecl apabila pH urine menurun atau
menjadi asam. Bila kadar sistin ini tidak dapat larut dan kemudian mengendap
serta membentuk kristal yang kemudian tumbuh di dalam sel ginjal atau saluran
kandung kemih akan membentuk batu ginjal.
5. Batu kalium fosfat
Batu kalium fosfat umumnya terjadi pada penderita
hiperkalsiurik yakni kadar kalsium dalam urine yang tinggi atau berlebihnya
asupan kalsium di dalam tubuh yang berasal dari konsumsi susu dan keju.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar