Layout

Sabtu, 31 Mei 2014

Proses Terbentuknya Batu Ginjal

Penyakit batu ginjal merupakan salah satu penyakit paling sering ditemui dan dialami oleh banyak masyarakat indonesia yang umumnya dialami pria. Pada umumnya penyakit ginjal disebabkan oleh rutinitas pekerjaan yang membuat pola makan menjadi tidak teratur, adanya faktor keturunan yang juga memiliki peranan penting karena jika terdapat keluarga yang memiliki penyakit ginjal, resiko diturunkan penyakit ginjal pada anak 6 kali lebih besar, kurangnya konsumsi air putih, jarang buang air kecil atau sering ditahan, banyak mengkonsumsi makanan atau minuman yang mengandung bahan kimia, bahan pengawet dan lingkungan suhu udara disekitar tempat tinggal dan tempat bekerja yang tidak mendukung aktivitas sehari-hari.

Penyakit batu ginjal memang banyak melanda orang Asia dan Afrika khusuusnya Indonesia yang diliputi berbagai macam kultur, suhu udara yang cenderung sering kali berubah tidak menentu, pola hidup dan gaya hidup yang terkadang salah, dsb. Penyakit ginjal memang lebih dominan menyerang kaum pria dibanding wanita, hal in terbukti dari survei yang diperkirakan bahwa pria yang berusia 70 tahun keatas memiliki resiko lebih besar terserang penyakit ginjal hingga 80% dibanding wanita.

Batu ginjal terbentuk disebabkan oleh adanya peningkatan pada bakteri dan saluran kandung kemih yang terinfeksi bakteri pemecah urea dan urine yang kemudian membentuk batu pada kandung kemih. Jika tubuh kekurangan cairan atau kurang minum air putih, akan terjadi kepekatan urine yang semakin meningkat yang mempermudah pembentukan batu ginjal.

Batu ginjal memiliki komponen penyusun batu ginjal melalui proses pembentukan batu ginjal yang terdiri dari 80% batu kalsium, kalsium okalat dan kalsium fosfat.

Gambar batu ginjal yang terdapat dalam organ ginjal dan menutup jalannya saluran kandung kemih (ureter).



Berikut paparan secara jelas proses pembentukan batu ginjal dalam tubuh manusia :
1. Batu oksalat/kalsium oksalat

- Asam oksalat yang terbentuk di dalam tubuh manusia berasal dari metabolisme asam amino dan asam askorbat yakni vitamin C. Asam askorbat merupakan penyumbang terbesar dari prekursor okalat hingga 30 %.
- Kalsium oksalat terbentuk hingga 50 % yang dikeluarkan oksalat urine. Manusia tidak mampu melakukan metabolisme oksalat, sehingga harus dikeluarkan melalui ginjal. Jika fungsi kerja organ ginjal mengandung asupan oksalat berlebih akan mengakibatkan peningkatan oksalat yang mendorong terbentuknya batu oksalat di ginjal / kandung kemih.

2. Batu struvit
Batu struvit tersusun dari magnesium ammonium fosfat (struvit) dan kalisum karbonat. Batu struvit terbentuk di pelvis dan kalik ginjal apabila produksi ammonia meningkat dan pH urine semakin tinggi, sehingga kelarutan fosfat berkurang. Hal tersebut terjadi akibat adanya infeksi bakteri pemecah urea yang banyak berasal dari spesies proteus dan providencia, peudomonas eratia, dan semua spesies klebsiella, hemophilus, staphylococus dan coryne bacterium pada saluran urine.

3. Batu urat
Batu urat umumnya terjadi pada penderita gout atau sejenis penyakit rematik, pengguna urikosurik misalnya probenesid atau aspirin dan penderita diare kronis karena kehilangan cairan dan peningkatan konsentarsi urine serta asidosis yakni pH urine menjadi asam sehingga terjadi penimbunan yang membentuk asam urat.

4. Batu sistina
Sistin merupakan bagian dari asam amino yang memiliki tingkat kelarutan paling kecil. Kelarutan semakin kecl apabila pH urine menurun atau menjadi asam. Bila kadar sistin ini tidak dapat larut dan kemudian mengendap serta membentuk kristal yang kemudian tumbuh di dalam sel ginjal atau saluran kandung kemih akan membentuk batu ginjal.

5. Batu kalium fosfat
Batu kalium fosfat umumnya terjadi pada penderita hiperkalsiurik yakni kadar kalsium dalam urine yang tinggi atau berlebihnya asupan kalsium di dalam tubuh yang berasal dari konsumsi susu dan keju.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar