Tugas Individu
Nama : Ayu Vidya Manggiasih
NPM : 11111337
Kelas : 3KA07
Matkul : Bahasa Indonesia 2#
I. IDENTITAS BUKU
I. IDENTITAS BUKU
Judul : Dealova
Pengarang : Dyan Nuranindya
Penerbit : PT Gramedia Pustaka Utama
Tempat Penerbit : Jakarta
Tahun Terbit : 2006
Desain Sampul : Marcel A.W.
Tebal Buku : 304 hlm; 20cm
Harga : Rp 34.500
Jenis Buku : Fiksi Teen Lit
II. RESENSI NOVEL DEALOVA
Cerita bermula dari seorang siswi
cantik dari SMU Persada bernama Karra. Di sekolah, Karra dikenal sebagai sosok
yang cukup pintar, nakal, periang dan jago main basket. Gayanya sangat tomboy
dan penampilannya sangat santai. Sementara itu, di rumah, ia dikenal sebagai
sosok yang manja sekaligus cuek. Apalagi semenjak ditinggal kedua orangtuanya
ke New York lantaran ayah Karra bekerja sebagai diplomat di BKRI, dia sangat
manja dengan Iraz, kakaknya.
Kehidupan di sekolah dan di rumah
inilah yang membawa Karra masuk dalam kehidupan dua pria yakni Dira dan Ibel.
Dira yang jago basket pertama kali dikenal Karra di sekolah. Dira adalah anak
pindahan yang baru sekolah di sekolahnya Karra. Perkenalan mereka di awali dari
sebuah lapangan basket. Dira adalah sosok laki-laki yang sangat misterius di
sekolahnya, bahkan ia menjadi sorotan para gadis di sekolah, karna
kepandaiannya dalam bermain basket. Karra pun menjadi tertarik dengannya. Lalu
Karra dan Dira terkadang latihan bermain basket bersama. Tetapi disela bermain
basket, terkadang Dira sering membuat Karra kesal, karena Dira sangat ketus dan
tidak bias berperilaku lembut terhadap Karr. Karra sangat tidak suka bila
perlakuan Dira seperti itu. Dira pun seperti angkuh dan tidak bias menghomati
orang lain. Sedangkan, Ibel yang jago gitar pertama kali dikenal Karra di rumah
Karra ketika itu sedang latihan band dengan Iraz. Ibel adalah teman kuliah
sekaligus sahabat karip kakak Karra, Iraz. Ibel sangat mempunyai sifat yang
berolak belakang dengan Dira, Ibel tipe laki-laki yang murh senyum, dia juga
sabar dan berperilaku halus terhadap wanita. Awal Ibel suka terhadap Karra
dimulai saat Iraz menitipkan Karra padanya, karena Iraz harus melanjutkan
kuliah di luar negeri, jadi intensitas mereka tuk bertemu pun sangat sering.
Ibel mulai merasa nyaman dan jatuh cinta pada Karra. Lama-kelamaan Ibel sering
antar jemput Karra ke sekolah dan mengajaknya beli ice cream bersama.
Lewat karakter dan cara berbeda, Dira
dan Ibel berusaha menyampaikan rasa kasihnya kepada Karra. Bagi Karra, Dira
yang sering ketus, galak dan kurang ajar seoalh selalu ingin menyakiti dirinya
ternyata lebih menarik perhatiannya ketimbang Ibel yang penuh perhatian dan
senantiasa berupaya menyenangkannya. Tak heran bila akhirnya Dira dipilih Karra
menjadi pacarnya. Untuk itu, Ibel pun harus besar hati terhadap pilihan Karra.
Karna ia sangat menyayangi Karra. Ibel sangat terpukul dengan keputusan Karra.
Ibel khawatir kalau Dira adalah orang yang tidak tepat untuk Karra, karena dia
mempunyai sikap yang keras. Tapi itulah kenyataannya, Ibel harus menerima. Tapi
sayang, hubungan kasih Dira dan Karra tidak selalu berjalan mulus. Pertengkaran
kerapkali mewarnai hubungan mereka. Dira dan Karra sering kali berbeda pendapat.
Tapi pada akhirnya keduanya bertekad untuk lebih saling menyayangi dan tak lagi
saling menyakiti.
Disaat sedang menikmati masa-masa
pacaran dengan Dira, Karra harus menghadapi kenyataan pahit, Dira tergolek tak berdaya di sebuah rumah sakit, semenjak dua hari tidak
bertemu saat terakhir berkencan bersama. Karra baru mengetahui kalau Dira
mempunyai penyakit yang susah untuk disembuhkan, Dira sudah di vonis oleh
dokter bahwa umurnya tidak akan panjang lagi. Karra hanya bisa memandang
wajahnya sambil menangis tersedu saat menjenguk dan menemani Dira di rumah
sakit. Tapi masa itu tidak berlangsung lama. Pada akhirnya Dira meninggal karna
sakit yang bersarang ditubuhnya. Karra sangat terpukul dan tidak rela jika Dira
meninggalkannya tuk selama-lamanya. Karra baru menyadari bahwa sikap Dira ketus
padanya karna Dira tidak ingin menyakiti orang yang disayanginya hanya untuk
masuk ke dalam kehidupan Dira yang hanya tinggal menghitung waktu saja.
Karra makin nangis terisak saat ia
membaca surat terakhir yang ia terima dari mamanya Dira yang Dira buat sebelum
ia meninggal. Isi suratnya seperti ini ..
Karra,
Maaf… karena selalu mebuatkamu marah
Maaf… karena selalu membuat kamu benci sama aku
Maaf… atas semua kepedihan yang aku timbulkan
Maaf… karena selalu membuat kamu mengalah dalam segala hal
Maaf… karena aku selalu keras kepala
Maaf… karena telah membuat kamu masuk ke dalam kehidupanku
Maaf… karena aku harus pergi ninggalin kamu
Terima kasih… karena kamu telah membuat hari-hariku indah
Terima kasih… karena kamu telah memperlihatkan mata yang paling indah
yang pernah kulihat
Terima kasih… karena kamu telah membuat aku memiliki semngat untuk hidup
Terima kasih… karena kamu selalu menganggap aku pintar
Terima kasih… karena kamu mebuat aku sadar bahwa kita harus berjuang
untuk hidup dan bahwa hidup ini harus diarungi melalui semangat, perjuangan dan
kemauan keras
Terima Kasih… karena kamu memberikan kebahagiaan terbesar dalam hidupku
Terima Kasih… karena kamu telah luar biasa sabar menghadapi aku
Karena telah mengajari aku untuk mendoakan agarorang yang aku cintai
bahagia
Karena telah mengubah hidupku yang kosong
Karena telah menjadi satu-satunya orang yang bias membuatku mengalah
Karena telah memberikan sesuatu yang selama ini nggak bias aku kasih ke
kamu
Karena telah menjadi wanita yang luar biasa dan nggak tertandingi yang
pernah masuk dalam kehidupanku
Terima Kasih… karena kamu telah menjadi bidadariku selama ini
Aku nggak akan kemana-mana
-Dira-
Sepeninggal Dira, Karra berubah menjadi
180 derajat, dia menjadi pemurung sering nangis karena terus teringat Dira. Ibel
berusaha menghibur Karra. Di saat masa berduka Karra, Ibel selalu mencoba
menghibur Karra, dan akhirnya Karra merespon perhatian Ibel padanya. Dan pada
suaru hari Ibel menunggu Karra di kapal pesiar di sana Ibel menyatakan cintanya
kepada Karra dengan memberikan kejutan yang sangat tak di duga oleh Karra dan
akhirnya Karra pun menerima cintanya Ibel.
III.
KARAKTERISTIK PARA TOKOH
Iraz : Seorang kakak yang
sangat sayang pada adiknya.
Karra : Cewek yang tomboy, manis dan anaknya santai
banget.
Dira : Cowok yang sifatnya acuh, pendiam, galak dan
ditakuti.
Ibel : Teman Iraz yang sabar dan care banget sama
Karra.
Finta : Sahabat yang sangat setia dan pengertian.
IV.
UNSUR INTRINSIK
Tema : Persahabatan
dan cinta.
Amanat : Sekali menemukan
wanita, dia (Dira) akan setia seumur hidupnya.
Alur : Campuran
Konflik : Ketidak tahuan
keadaan yang sebenarnya.
Klimaks : Pria yang
dicintainya ternyata mengalami penyakit paru-paru yang
Sangat parah sehingga ditinggal
pergi selamanya.
Penyelesaian : Menerima dengan
tabah.
V.
LATAR
Waktu : Pagi, siang
dan malam hari.
Tempat : Sekolah,
lapangan basket, rumah Karra, rumah Dira, Bukit Bintang dan
Rumah
sakit.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar