Layout

Selasa, 13 Mei 2014

Resensi Cerpen Cinta adalah Kesunyian



Tugas Individu

Nama      :   Ayu Vidya Manggiasih
NPM        :   11111337
Kelas      :    3KA07
Matkul   :   Bahasa Indonesia 2#



I.                   IDENTITAS BUKU




Judul Cerpen              : Cinta adalah Kesunyian

Nama Pengarang       : Gabriel Garcia Marquez

Penerbit                     : Pusaka Sastra LKiS Yogyakarta

Tebal Buku                : 164 halaman

Cerpen yang diresensikan, halaman 75-83

Cetakan                      : ke-IV, Juli 2009

Penerjemah               : Anton Kurnia


II.               Latar Belakang Pengarang
Gabriel Garcia Marquez dilahirkan di Aracataca, Kolombia, 1928. Ia adalah peraih Hadiah Nobel Sastra 1982. Anak seorang operator telegraf itu penah belajar ilmu hokum di Universitas Nasiaonal Kolombia, namun tak selesai. Lalu ia bekerja sebagai wartawan dan kontributor untuk sejumlah kantor berita di beberapa negara Amerika Latin, Eropa dan New York. Di kemudian hari ia menjadi redaktor harian berpengaruh yang terbit di Bogota, El Espectador. Marquez dikenal dunia sebagai pengibar realisme magis dalam novel-novelnya, Al Coronet No Tiene Quien Ie Escriba – Tak Seorang Pun Menulis pada Seorang Kolonel (1961). Los Funerales General en Su Labrinto – Sang Jendral pada Labirinnya (1989). Ia juga menerbitkan sejumlah buku nonfiksi.


III.            Sinopsis Cerpen
Florentino Ariza sebagai tokoh utama dalam cerpen ini menggambarkan seorang lelaki dewasa yang selalu melamunkan dan membayangkan pujaan hatinya. Fermina Daza, perempuan khayalannya itu tak banyak diceritakan dalam cerpen ini. Namun pengarang lebih menekankan inti cerita pada arti cinta dan kesunyian. Dalam perjalan Florentino Ariza, ia mendapatkan kejadian yang sangat tak terduga. Suatu cinta ia dapat dengan sekejap dengan seorang wanita yang tak ia kenal sedikit pun dan hilang begitu saja dalam kesunyian.


IV.             Unsur Instrinsik
Tema                          : Cinta dan Kesunyian

Setting                                    : perjalanan di sungai dengan menggunakan kapal

Alur                             : maju dan mundur

Tokoh                         : Florenzino Ariza, Kapten Kapal, Duta Besar Inggris dan Wanita misterius

Perwatakan                :
·         Florenzio Ariza orang yang tenang dan tidak gegabah.

·         Kapten Kapal orang yang tegas dan melaksanakan tugasnya.

·         Duta Besar Inggris orang yang kurang arif dan semaunya.

·         Wanita misrerius orang yang misteri dan tak pernah memikir panjang.

Sudut Pandang          : pengarang sebagai orang ketiga yang banyak tahu.

Amanat                       : “cinta dengan nafsu sesaat hanya membuat kenikmatan sesaat dan mengakibatkan keterburukan sendiri”


V.                Unsur Ekstrinsik
Nilai Moral     : Cinta itu bukan nafsu sesaat kenikmatan dunia, hal seperti ini hanya membuat seseorang terjun dalam keterpurukannya, penyesalan dan kehilangan harga dirinya.

Nilai Sosial     : Jabatan setinggi apapun sepatutnya tetap menghargai sesama dan makhluk hidup lainnya. Serta, alangkah baiknya seseorang berinteraksi telah saling mengenali satu-sama lain.

Nilai Budaya : Kebiasaan masa orang Eropa dengan sistem kenegaraannya. Dalam cerpen ini sangat menggambarkan suasana zaman peperangan di negara itu dan adat tunduk serta hormat pada seorang Duta Besar.


VI.             Keunggulan Cerpen
Dalam cerpen ini, pengarang menitikberatkan gambaran dan bahasa sastra lama, kebahasaan yang sangat dijiwai pengarang membuat para pembaca kagum. Dan membuat para pembaca lebih terinpirasi. Terutama pada diakhir-akhir alinea, mulai terlihat ciri pengarangyang menggambarkan cerita dapat berakhir dengan hal apapun, tak harus sedih atau pun senang.


VII.         Kelemahan Cerpen
Cerita ini memang menggambarkan abad dua puluhan yang kemungkinan besar banyak pembaca sulit membayangkan masa itu. Dan mungkin tak sedikit pembaca akan berhenti di lembar kedua, karena di masa kini sulit untuk memahami bacaan yang tinggi kebahasaannya.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar