Tugas Individu
Nama : Ayu Vidya Manggiasih
NPM : 11111337
Kelas : 3KA07
Matkul : Bahasa Indonesia 2#
I. IDENTITAS BUKU
Judul Cerpen : Cinta
adalah Kesunyian
Nama Pengarang : Gabriel
Garcia Marquez
Penerbit :
Pusaka Sastra LKiS Yogyakarta
Tebal Buku : 164
halaman
Cerpen yang diresensikan, halaman 75-83
Cetakan :
ke-IV, Juli 2009
Penerjemah : Anton
Kurnia
II.
Latar
Belakang Pengarang
Gabriel Garcia Marquez dilahirkan di Aracataca, Kolombia, 1928. Ia
adalah peraih Hadiah Nobel Sastra 1982. Anak seorang operator telegraf itu
penah belajar ilmu hokum di Universitas Nasiaonal Kolombia, namun tak selesai.
Lalu ia bekerja sebagai wartawan dan kontributor untuk sejumlah kantor berita
di beberapa negara Amerika Latin, Eropa dan New York. Di kemudian hari ia
menjadi redaktor harian berpengaruh yang terbit di Bogota, El Espectador.
Marquez dikenal dunia sebagai pengibar realisme magis dalam novel-novelnya, Al
Coronet No Tiene Quien Ie Escriba – Tak Seorang Pun Menulis pada Seorang
Kolonel (1961). Los Funerales General en Su Labrinto – Sang Jendral pada
Labirinnya (1989). Ia juga menerbitkan sejumlah buku nonfiksi.
III.
Sinopsis
Cerpen
Florentino Ariza sebagai tokoh utama dalam cerpen ini menggambarkan
seorang lelaki dewasa yang selalu melamunkan dan membayangkan pujaan hatinya.
Fermina Daza, perempuan khayalannya itu tak banyak diceritakan dalam cerpen
ini. Namun pengarang lebih menekankan inti cerita pada arti cinta dan
kesunyian. Dalam perjalan Florentino Ariza, ia mendapatkan kejadian yang sangat
tak terduga. Suatu cinta ia dapat dengan sekejap dengan seorang wanita yang tak
ia kenal sedikit pun dan hilang begitu saja dalam kesunyian.
IV.
Unsur
Instrinsik
Tema : Cinta dan Kesunyian
Setting : perjalanan di sungai dengan
menggunakan kapal
Alur : maju dan mundur
Tokoh : Florenzino Ariza, Kapten Kapal,
Duta Besar Inggris dan Wanita misterius
Perwatakan :
·
Florenzio Ariza orang yang tenang dan tidak gegabah.
·
Kapten Kapal orang yang tegas dan melaksanakan tugasnya.
·
Duta Besar Inggris orang yang kurang arif dan semaunya.
·
Wanita misrerius orang yang misteri dan tak pernah memikir panjang.
Sudut Pandang : pengarang
sebagai orang ketiga yang banyak tahu.
Amanat :
“cinta dengan nafsu sesaat hanya membuat kenikmatan sesaat dan mengakibatkan
keterburukan sendiri”
V.
Unsur
Ekstrinsik
Nilai Moral : Cinta itu bukan
nafsu sesaat kenikmatan dunia, hal seperti ini hanya membuat seseorang terjun
dalam keterpurukannya, penyesalan dan kehilangan harga dirinya.
Nilai Sosial : Jabatan setinggi
apapun sepatutnya tetap menghargai sesama dan makhluk hidup lainnya. Serta,
alangkah baiknya seseorang berinteraksi telah saling mengenali satu-sama lain.
Nilai Budaya : Kebiasaan masa
orang Eropa dengan sistem kenegaraannya. Dalam cerpen ini sangat menggambarkan
suasana zaman peperangan di negara itu dan adat tunduk serta hormat pada
seorang Duta Besar.
VI.
Keunggulan
Cerpen
Dalam cerpen ini, pengarang menitikberatkan gambaran dan bahasa sastra
lama, kebahasaan yang sangat dijiwai pengarang membuat para pembaca kagum. Dan
membuat para pembaca lebih terinpirasi. Terutama pada diakhir-akhir alinea,
mulai terlihat ciri pengarangyang menggambarkan cerita dapat berakhir dengan
hal apapun, tak harus sedih atau pun senang.
VII.
Kelemahan
Cerpen
Cerita ini memang menggambarkan abad dua puluhan yang kemungkinan besar
banyak pembaca sulit membayangkan masa itu. Dan mungkin tak sedikit pembaca
akan berhenti di lembar kedua, karena di masa kini sulit untuk memahami bacaan
yang tinggi kebahasaannya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar